Urolitiasis kucing adalah salah satu penyakit yang paling kompleks dan umum. Penting untuk membedakan gejalanya tepat waktu dan memulai pengobatan, jika tidak, konsekuensinya bisa mengerikan.
instruksi
Langkah 1
Perhatikan perilaku kucing. Gejala utama urolitiasis adalah berhentinya buang air kecil secara tiba-tiba. Stagnasi urin menyebabkan gangguan fungsi ginjal, edema serebral, henti jantung. Seekor kucing yang sakit khawatir, mengeong, mencoba mengambil pose yang berbeda. Perutnya tumbuh, menjadi padat saat disentuh. Setelah sehari, hewan itu mulai mengerang, meringkuk di sudut dan duduk tak bergerak.
Langkah 2
Berikan pertolongan pertama pada kucing Anda. Beri dia obat penenang dan antispasmodik: dalam satu jarum suntik, buat 0,5 ml papaverin 2%, 0,5 ml platifillin, 0,5 ml analgin 50% untuk kucing berukuran sedang dengan berat 3-5 kg. Tempatkan bantal pemanas hangat di perut bagian bawah dan perineum. Jangan memijat kandung kemih Anda, atau Anda dapat melukainya.
Langkah 3
Tunjukkan kucing sesegera mungkin ke dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan. Hewan yang sakit akan diberikan anestesi, suntikan obat tidur, dan kateterisasi kandung kemih. Sayangnya, dalam kasus yang parah, perawatan bedah diperlukan. Dokter hewan akan mengambil sampel urin dari hewan tersebut, melakukan pemeriksaan x-ray dan USG. Perawatan dipilih secara individual, dengan mempertimbangkan usia kucing, tingkat penyakit, adanya penyakit kronis lainnya.
Langkah 4
Lakukan pencegahan urolitiasis dua kali setahun di musim semi dan musim gugur. Untuk melakukan ini, berikan obat kucing Anda, seperti "Cat Erwin" dengan dosis 1,5-2 ml per hari selama dua minggu. Seduh ramuan wol erva, daun bearberry atau akar peterseli, saring dan minum 2-4 ml air untuk hewan peliharaan Anda sesering mungkin.
Langkah 5
Tinjau diet kucing Anda. Hilangkan daging mentah, ikan, telur, makanan kaleng, sosis, kaviar. Lebih baik memilih makanan khusus untuk kucing dengan urolitiasis. Berikan hewan akses konstan ke air bersih dan matang pada suhu kamar.