Kucing Mana Yang Hipoalergenik?

Daftar Isi:

Kucing Mana Yang Hipoalergenik?
Kucing Mana Yang Hipoalergenik?

Video: Kucing Mana Yang Hipoalergenik?

Video: Kucing Mana Yang Hipoalergenik?
Video: Play Fun Pet Care - Bubbu - My Virtual Pet - Fun Cute Kitten Gameplay 2024, November
Anonim

Sejumlah besar orang menderita alergi kucing. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa ada ras hewan peliharaan hypoallergenic yang tidak menyebabkan ketidaknyamanan bagi pemiliknya. Menurut stereotip yang berlaku, banyak yang percaya bahwa kucing seperti itu pasti tanpa rambut. Namun, daftar breed hypoallergenic memiliki beberapa perwakilan yang cukup halus.

kucing siberia
kucing siberia

Penyebab alergi kucing

Penyebab utama alergi kucing adalah zat yang disebut glikoprotein. Ini diproduksi oleh kelenjar sebaceous hewan dan menyebar melalui udara, masuk ke organ pernapasan manusia. Orang sehat tidak bereaksi terhadap proses seperti itu, tetapi bagi penderita alergi, glikoprotein menyebabkan banyak penderitaan.

Bahkan jika Anda memiliki kucing hypoallergenic, cobalah untuk ventilasi apartemen dan memandikan hewan peliharaan Anda lebih sering. Cobalah untuk membatasi kontak dengan pakaian Anda.

Para ilmuwan telah mencoba selama bertahun-tahun untuk membuktikan apakah ada ras kucing yang dapat dianggap hipoalergenik. Penelitian ilmiah belum memberikan jawaban yang jelas untuk pertanyaan ini. Namun, ada daftar varietas kucing yang, karena sifat tertentu dari bulunya, praktis tidak menyebabkan alergi. Perlu dicatat bahwa kucing kurang alergi dibandingkan kucing.

Kucing "Botak" untuk penderita alergi

Tidak setiap pemilik dapat memiliki kucing botak. Hewan seperti itu memiliki penampilan yang agak eksotis dan membutuhkan perawatan khusus untuk diri mereka sendiri. Namun, bagi penderita alergi, mereka berpeluang memiliki hewan peliharaan berkaki empat di rumah.

Ada tisu basah khusus dan penyegar udara yang dapat membantu mengurangi alergen. Produk-produk ini layak didapatkan, bahkan jika Anda memiliki kucing hipoalergenik.

Trah Sphynx milik kucing berbulu hypoallergenic. Hewan seperti itu sama sekali tidak memiliki rambut dan mengeluarkan glikoprotein dalam jumlah minimal.

Kucing berbulu pendek hypoallergenic

Ada ras kucing yang juga tidak menyebabkan alergi, tetapi pada saat yang sama tidak memiliki penampilan yang eksotis seperti sphinx. Contoh mencolok adalah "Rex". Trah Devon Rex, misalnya, memiliki bulu pendek bergelombang atau bahkan keriting yang khas. Selain itu, kucing ini tidak hanya tidak menyebabkan alergi, tetapi juga sangat jarang rontok. Mereka tidak memerlukan perawatan khusus dan tidak berbeda dalam sifat rewel mereka.

Kucing biru Rusia juga cocok untuk penderita alergi. Mantelnya pendek, dan penampilannya sangat cantik. Hewan-hewan ini cukup gemuk dalam konstitusi dan memiliki warna bulu beludru yang indah. Secara lahiriah, mereka menyerupai mainan mewah.

Kucing Jawa juga memiliki penampilan berotot dan bulu pendek tanpa lapisan bawah. Seperti warna biru Rusia, ini optimal untuk hidup dengan penderita alergi.

Kucing hypoallergenic berbulu

Perwakilan paling mencolok dari kucing hypoallergenic berbulu adalah jenis Siberia. Bulu hewan ini panjang, tetapi mereka praktis tidak mengeluarkan hormon yang menyebabkan alergi.

Kucing Bali, sering disebut sebagai "Siam berbulu panjang", juga memiliki bulu yang tebal dan halus, tetapi enzim yang menyebabkan alergi minimal. Secara lahiriah, jenis ini sama sekali tidak sesuai dengan karakteristik "hipoalergenik".

Direkomendasikan: