Setiap pemilik kedua dari hewan peliharaan yang mendengkur lebih suka makanan yang sudah jadi. Saat memilih makanan kucing, pemilik tertarik dengan cara pembuatannya. Mengapa kucing tidak mau makan makanan lain selain makanan jenis ini?
Pasar penuh dengan berbagai macam makanan kucing siap pakai. Pemilik perlu mengetahui teknologi memasak dan bahan baku yang digunakan. Ada tiga jenis makanan siap saji: kering, basah, kalengan.
Proses memasak dasar
Makanan kering adalah bagian utama dari diet kucing.
Pemilihan bahan baku. Di perusahaan industri, proses menyiapkan makanan kering dimulai dengan menentukan komposisi bahan baku yang dibutuhkan. Ini terutama biji-bijian, daging, lemak, vitamin dan mineral. Dalam pakan murah, bahan bakunya adalah urat, kulit dan tulang.
Proses penggilingan. Bahan baku digiling menggunakan hammer mill khusus hingga kekentalan tepung. Partikel kecil memiliki ketersediaan nutrisi yang lebih baik.
Percampuran. Setelah dihancurkan, massa tercampur rata, jika tidak semua nutrisi yang diperlukan akan didistribusikan secara tidak merata, yang dapat menyebabkan keracunan hewan. Dalam produksi, proses pencampuran berlangsung di blender besar.
Ekstrusi. Ini adalah proses multi-langkah: mencampur, menguleni, mematangkan, membentuk, mengangkat dan mengiris lagi.
Pengeringan dan pendinginan. Produk butiran yang diperoleh sebagai hasil ekstrusi dikeringkan. Proses ini menghilangkan sisa kelembaban dari massa. Pendinginan lebih lanjut adalah wajib, jika tidak jamur dapat terbentuk.
Glazur. Tahap terakhir, di mana lemak dan rasa diterapkan pada butiran yang terbentuk. Itulah sebabnya hewan itu menolak makanan buatan sendiri ketika pemiliknya ingin menyapih kucing dari makanan kering.
Makanan basah dan kalengan
Prosesnya mirip dengan persiapan makanan kering. Sedikit perbedaan adalah penggantian pengeringan dan pendinginan dengan menjenuhkan butiran dengan sejumlah besar uap air dan zat yang membantu mempertahankannya. Makanan basah dan kalengan dikemas dalam kemasan kedap udara.
Pemilihan bahan baku. Dalam kebanyakan kasus, daging segar atau beku, vitamin dan mineral digunakan, terkadang biji-bijian ditambahkan. Selalu ada informasi pada kemasan pakan jenis bahan baku yang digunakan.
Percampuran. Pencampuran berlangsung dalam mixer produksi besar.
Memasak. Selama pencampuran, suhu sengaja dinaikkan agar pati menjadi gelatin dan protein mengubah sifat-sifatnya. Selama periode proses ini, palatabilitas meningkat. Pakan panas dikemas dalam wadah dan disegel.
Sterilisasi. Langkah terakhir dan sangat penting, sterilisasi berlangsung pada suhu tinggi untuk membunuh bakteri yang tersisa. Kemudian makanan kaleng didinginkan.
Saat memilih makanan di toko hewan peliharaan, Anda harus memperhatikan umur simpan. Jangan membeli pakan berdasarkan beratnya, karena dapat terkontaminasi dengan berbagai bakteri usus. Makan makanan seperti itu, kucing bisa keracunan.