Memelihara dan membiakkan puyuh memiliki beberapa keunggulan dibandingkan memelihara unggas lainnya. Mereka mulai terburu-buru sedini 2 bulan, pada usia yang sama pertumbuhan mereka berakhir. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, puyuh bisa sakit.
instruksi
Langkah 1
Semua penyakit burung puyuh dibagi menjadi menular dan tidak menular. Yang terakhir dibagi menjadi beberapa kelompok: penyakit pada sistem pernapasan, penyakit metabolisme, penyakit pada sistem pencernaan dan organ reproduksi. Berbagai cedera dan patah tulang adalah jenis penyakit bedah.
Langkah 2
Penyakit menular puyuh: salmonellosis, pasteurellosis, colibacillosis, psittacosis, pullorosis, penyakit Newcastle. Puyuh jarang sakit dengan jenis infeksi ini, karena lebih sering mereka dibiakkan di dalam ruangan, di mana pembawa penyakit tidak dibawa. Tetapi jika burung itu sakit, maka tingkat kematiannya bisa mencapai 100%.
Langkah 3
Pencegahan penyakit dianggap sebagai pertahanan terbaik melawan semua penyakit. Pola makan yang benar dan kepatuhan terhadap semua parameter kandang akan meminimalkan biaya perawatan unggas.
Langkah 4
Tanda-tanda penyakit puyuh: menolak makan, penampilan acak-acakan, gelisah, tanda-tanda diare. Perilaku burung yang tidak wajar (berbaring miring, memejamkan mata, takut cahaya) juga menunjukkan gejala penyakit.
Langkah 5
Sebelum memulai perawatan untuk puyuh, perlu untuk membuat diagnosis yang benar. Ini bisa dilakukan oleh dokter hewan. Jika unggas telah mati, maka untuk mengidentifikasi diagnosis dan mencegah kematian sisa ternak harus diserahkan ke laboratorium veteriner. Di sana mereka akan melakukan otopsi, melakukan penelitian dan membuat diagnosis yang akurat. Jika unggas mati karena infeksi, laboratorium akan melakukan titrasi dan meresepkan antibiotik yang paling tepat.
Langkah 6
Jika seekor burung mati karena penyakit tidak menular, maka setelah melakukan tes, para ahli akan menulis rekomendasi untuk merawat burung itu. Penyakit tersebut termasuk kekurangan vitamin, mematuk, trauma dan penyakit genetik.
Langkah 7
Pada tanda-tanda pertama penyakit, disarankan untuk menunjukkan puyuh ke dokter hewan. Semakin cepat diagnosis yang benar dibuat, semakin cepat perawatan akan dimulai, dan kemungkinan penyelamatan nyawa burung.
Langkah 8
Rekomendasi antibiotik untuk pengobatan puyuh: streptomisin, terramycin, tetrasiklin, penisilin dan sulfonamid. Mereka harus diberikan bersama dengan air minum atau pakan, ada juga cara pemberian obat secara individual untuk setiap burung.
Langkah 9
Pengobatan kekurangan vitamin dikurangi dengan penambahan berbagai aditif pakan atau premix ke dalam makanan burung. Mereka mengandung asupan harian yang diperlukan dari semua vitamin dan mineral.
Langkah 10
Pengobatan serangan cacing dilakukan secara masal, ke seluruh ternak. Sediaan obat cacing untuk burung memiliki jangkauan luas dan bekerja pada semua jenis cacing.